top of page

NASA Mengungkap Proses Perubahan Astronaut Yang Pergi ke Luar Angkasa

  • Writer: astro boy
    astro boy
  • Apr 12, 2019
  • 2 min read

Updated: May 21, 2019


NASA belakangan ini membuka hasil pembandingan pada astronaut yang pergi ke luar angkasa serta bekerja di Bumi.


Perbandingan itu dikerjakan pada astronaut kembar, Scott Kelly serta Mark Kelly.


Menjadi pengingat, Scott Kelly adalah astronaut yang bekerja di International Ruang Station sepanjang satu tahun. Ia lakukan pekerjaan itu pada 2015 serta 2016.


Dari perbandingan itu, Scott yang terbang ke luar angkasa nyatanya alami pergantian di tubuhnya. Tetapi, pergantian itu berlangsung permanen.


Hasil pemantauan menyebutkan badan Kelly nyatanya kembali pada normal, demikian datang ke Bumi.


"Bila lihat pergantian pada Scott, umumnya kembali pada situasi normal tidak lama waktu datang di Bumi," papar Deputy Chief Scientist Human Research Program NASA, Steven Platts.


Satu diantara pergantian yang berlangsung pada Scott ialah ukuran telomer yang jadi lebih panjang di luar angkasa. Perlu untuk diketahui, telomer adalah pelindung di ujung kromosom serta bisa menjadi lebih pendek bersamaan menambahnya umur.


Penemuan ini jelas mencengangkan beberapa periset yang sering memakai telomer untuk mengukur penuaan pada manusia. Karena itu, beberapa periset demikian tertarik pada penemuan ini serta ingin mencari selanjutnya sebabnya.


Walau demikian, telomer Kelly diketemukan semakin berkurang demikian ia kembali pada Bumi. Bahkan juga, berkurang lebih kecil dari sebelum ia terbang ke luar angkasa. Penyusutan telomer umumnya dihubungkan dengan penuaan serta terdapatnya penyakit.

Pergantian Fisik serta Mental


Bukan sekedar itu, pergantian dengan fisik serta mental berlangsung. Sepanjang ada di luar angkasa, Scott jadi rabun dekat sebab arteri karotis serta retinanya menebal. Situasi itu dimaksud memang biasa dalam penerbangan luar angkasa.


Pergantian berlangsung di tingkat mikroba usus serta ekspresi gen, walau sesudahnya kembali pada step normal waktu datang. Potensi kognitif Scott sempat juga alami penurunan sampai enam bulan selesai datang.


Dengan penelitian ini, beberapa periset ingin tahu bentuk penyesuaian badan manusia waktu ada di luar angkasa. Lebih, beberapa periset ingin tahu situasi badan manusia waktu lakukan perjalanan panjang di luar angkasa.

Astronaut Akan Diperlengkapi Rompi Antiradiasi


Rompi yang dibuat membuat perlindungan astronaut dari partikel matahari yang beresiko di ruangan angkasa sudah masuk step eksperimen. Awalnya, rompi ini diuji-coba pada astronaut pada 2017.


Hal itu diutarakan oleh perusahaan bernama StemRad yang disebut pengembang rompi pelindung ini, waktu lalu.


Menurut laporan Reuters, rompi bernama AstroRad Radiation Shield ini awalannya di kembangkan membuat perlindungan pekerja dari radiasi gamma di lokasi yang alami kebocoran nuklir, seperti Chernobyl serta Fukushima.


Rompi ini bisa membuat perlindungan jaringan penting manusia, termasuk juga sel induknya.


Diambil dari Venture Beat, Rabu (2/1/2019), rompi dibikin dari beberapa susunan seperti peta berkontur serta akan dijahit untuk semasing astronaut.


Material pelindung nonmetal akan ditempatkan membuat perlindungan organ semasing pemakai.

 
 
 

Comments


bottom of page